Sabtu, 07 September 2013

Posted by corona On 21.32
PERMINTAAN INSTRUKTUR



            Awalnya Weed berjalan menuju ke air mancur dan mengisi kantong airnya dengan air, kemudian ia berangkat menuju ke toko patung. Hal ini merupakan pertama kalinya ia menelusuri jalanan yang dipenuhi oleh user dan NPC.
            “Kami memerlukan seorang cleric level 17 lebih.”
            “Hei, kawan! Kita akan menyerbu Gua Lasok. Ada yang mau bergabung bersama kita?”
            User banyak yang berada di jalan, namun tidak satupun dari mereka yang menoleh pada Weed. Weed pun tak terlalu memikirkannya juga. Berkeliaran di jalan dengan mengenakan pakaian pengelana, bahkan tanpa pelat pelindung dada, menjelaskan bahwa ia belum juga sesuai dengan keperluan minimum 4 minggu bermain sebelum dia dapat meninggalkan benteng kota.
            Diantara banyaknya toko yang buka di ibukota Kerajaan Rosenheim, toko patung mendapatkan posisi yang spesial. Sebagian besar petualang (Adventurer) biasa jarang yang dapat mengingat lokasinya karena tidak ada artinya bagi mereka. Hanya sangat sedikit user yang mempelajari seni patung bekunjung secara periodik. Namun toko patung berdiri tepat di sebelah toko perhiasan di jalan utama dan merupakan salah satu toko yang sering dikunjungi oleh wanita bangsawan.
            *Kliting-kliting (bunyi bel)*
Weed telah memasuki toko patung.
            “Selamat datang, ada yang bisa dibantu tuan?”
Si penjaga toko menyambut pelanggan baru dengan senyuman hangat, hingga ia melihat pakaian Weed. Pada saat itu, ia tiba-tiba mengubah nada bicaranya.
            Pandangan Weed menyapu isi toko hanya menemukan bahwa di sana tidak ada pelanggan lain kecuali dirinya . Sebuah bengkel kerja blacksmith atau toko grosiran selalu penuh dengan pengunjung, namun toko patung hanya dikunjungi sedikit pengunjung, itupun jika ada.
            Apabila dibandingkan dengan pendapatan harian, bagaimanapun toko patung tidak ketinggalan dengan bengkel kerja blacksmith. Dengan kata lain, toko patung menjual cindera mata yang cukup mahal.
            Weed mengatur kerahnya dan menjawab dengan sopan, “Saya datang kemari untuk menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan yang sangat mengganggu saya, Tuan.”
            “Jadi kamu mau saya menjawabnya, tuan?’
            “Ya, Pak. Jika anda meluangkan waktu.”
            “Saya sibuk sekarang, silakan pergi.”
            Penjaga toko langsung menolaknya, kedengarannya sangat sebal. Ketika reputasi Weed nol, dan mereka tidak saling mengenal, si penjaga toko berhak untuk melakukannya. Weed tidak marah malahan ia tersenyum.
            “Ya, Pak. Saya akan mengunjungi anda nanti,” katanya.
            “Sampai jumpa,” kata penjaga toko.
            Weed berancang-ancang untuk menuju ke pintu. Lalu, dengan santainya ia memandang pada patung-patung yang dipajang.
            “Betapa megahnya!” seru Weed.
            “Kemegahan patung ini mempesona jiwaku. Apakah anda memasoknya ke lingkungan Kerajaan?”
            Penjaga toko tidak bisa tidak selain memperhatikannya.
            “Seni mana yang anda bicarakan tuan?”
            “Elang berkepala dua yang terbuat dari emas murni ini. Saya tidak berani menebak siapa ahli yang memahatnya, namun saya dapat merasakan kejelian dari pekerjaannya. Tak perlu diperdebatkan lagi keindahannya. Ini bernyawa, bahkan saya hampir mengira ini adalah elang betulan, saya merasa beruntung mengunjungi tempat ini. toko ini layak untuk item sekelas ini. Mereka telah membuka mata sederhana saya agar dapat menikmati keindahan surgawi yang turun ke bumi.”
            Penjaga toko menyadari dirinya tersenyum lebar.
            “Apakah anda tertarik pada seni patung, pengelana?“
            “Saya berani mengatakan iya- saya hanya ingin merasakan ketenangan pikiran dengan melihat patung yang luar biasa ini, dan jiwa saya haus akan sebagian kecil semangat yang menyala yang terkandung di dalamnya.”
“Kemari dan duduklah. Kau mungkin jadi rekan yang tepat untuk membangkitkan saya dari kebosanan.”
            “Terima kasih, Pak.”
“Secangkir teh?”
“Cukup dengan air madu dingin saja jika anda berkenan. Saya cukup puas dengan secangkir air dingin.”
            “Tentu! Pasti saya memilikinya.”
            Weed meminum air yang dicampur dengan madu oleh penjaga toko, yang menghilangkan kelelahan yang terakumulasi selama 3 minggu terakhir.
            “Sekarang beritahu saya apa yang sangat mengganggu pikiranmu?” kata penjaga toko.
            “Ya, Pak.  Maafkan saya untuk meminta tur singkat tentang patung-patung yang dipajang sebelumnya?” Saya mempunyai masalah yang memerlukan pertolongan anda, tapi hal ini tidak terlalu mendesak ketimbang menghibur jiwa miskin saya yang ingin melihat-lihat karya seni masterpiece ini,” kata Weed.
            “Anda bisa melihat selama yang anda mau. Bukankah esensi dari patung ialah menyenangkan siapapun yang menghargai nilanya?’
            Penjaga toko tersenyum simpul dengan pendapat Weed. Weed merasa bahwa ini telah cukup memenangkan perasaannya agar lebih terlihat bersahabat. Rute yang Weed tempuh tak bisa diterapkan pada toko lain. Ini hanya bekerja pada toko patung, yang jarang dikunjungi oleh publik dan jauh dari keramaian. Misalkan bila kita meminta untuk melihat-lihat berbagai macam item di toko grosir – beberapa detik kemudian kita akan ditendang keluar.
            Weed menikmati patung-patung yang dipajang di saat luangnya. Namun ia memiliki agenda tersendiri.
            ‘Aku meragukan bila seni memahat patung akan menghasilkan banyak uang.’
            Dari seluruh patung yang dipajang yang paling mahal seharga 30 perak. Patung yang berkualitas terbuat dari batu dan kayu langka, dan terlepas dari hasil pahatan yang mengesankan, bahannya sendiri bisa dibilang tidak mahal. Semuanya tidak lebih daripada pahatan kayu atau ukiran batu. Weed paham bila ia akan mendapatkan banyak uang jika bisa membuat patung singa raksasa ataupun patung perunggu, namun ia tidak dibodohi dengan  hal yang masih sangat jauh. Bangsawan macam mana yang mempunyai uang banyak dan bisa memesan patung baru setiap tahun? Ia perlu mencapai tingkat teratas dalam penguasaan patung agar dapat membuatnya dengan baik. Persaingan yang sedikit menjamin bahwa hal itu tidaklah memerlukan banyak usaha agar menjadi yang terbaik dalam bidang ini. Namun ceruk pasar patung masih terlalu kecil untuk diharapkan.
            Cara yang tercepat untuk membuat keuntungan adalah selalu menarget Pengguna lain sebagai konsumen potensial. Level mereka selalu naik dan mereka menuntut peralatan yang lebih baik dan sebagainya. Senjata yang bagus, perlengkapan kuat, gelang dan cincin yang memesona populer di antara pengguna, namun patung tidak terlalu bernilai bagi mereka kecuali dalam kasus tertentu.
            “Buang waktu juga buang-buang uang.”
            Tujuan utama bagi Weed ketika memulai permainan ini ialah setiap uang dengan huruf U besar. Dia memandang sekilas pajangan untuk terakhir kalinya dan menetapkan keputusannya pada penguasaan seni pahat.
            ‘Skill ini tidak seharga sepeserpun.
Weed duduk di depan pejaga toko.
“Sekarang, apa yang kau cari?” tanya Si penjaga toko. “
            “Saya tertarik pada sebuah peristiwa di masa lalu. Saya diberitahu sebelumnya bila seseorang telah mengukir cahaya bulan di istana 50 tahun lalu. Saya pengen tahu jika itu benar atau tidak?” kata Weed.
            “Oh, kejadian itu! Itu merupakan kisah legendaris yang diceritakan diantara pematung. Saya juga telah mendengarnya dari seseorang pelanggan terpercaya dari lingkungan istana.”
            Weed tadinya berpikir bila mengukir cahaya bulan adalah hal yang mustahil, cerita dongeng, namun penjaga toko juga mengakui rumor yang diketahui oleh instruktur pada Aula Pelatihan.
Quest sukses!
Seorang pemahat misterius dirumorkan telah mengunjungi Istana kerajaan
Rumor yang didengar oleh instruktur memang benar-benar terjadi. Seorang pematung mengukir cahaya bulan, dan menjadi rahasia umum diantara penduduk Serabourg, namun hal itu masih menjadi sebuah teka-teki tentang bagaimana caranya mengukir cahaya bulan.

Quest reward: Kembali ke intruktur untuk mendapatkannya.

            Weed tersenyum lebar. Ini setidaknya quest sederhana dengan tingkat kesulitan terendah, E. Pada saat yang sama jika ia tidak berhasil membangun keintiman dengan penjaga toko, quest ini bisa menjadi sulit. Sekarang ia telah selesai dengan quest, lankah selanjutnya adalah kembali menemui instruktur di Aula Pelatihan dan mendapatkan hadiah.
            Ketika Weed sedang mencari saat yang tepat untuk bangkit dan pergi, Si penjaga toko yang tadinya bergulat dalam pikirannya akhirnya bicara.
            “Tapi aku belum mendengar bagaimana caranya ia mengukir cahaya bulan.”
            “Bukankah pelanggan dari lingkungan Istana memberitahumu tentang hal tersebut?”
            “Hmm..., ada yang ditutup-tutupi dalam kisah mereka. Mereka menolak untuk menceritakannya kepadaku. Mereka mengatakan bahwa Ratu Evanne dari Rosenheim, O semoga jiwanya beristirahat dengan damai, terlibat dalam peristiwa tersebut. Bisakah kau membantuku untuk mencaritahunya, sehingga rasa penasaranku dapat terpuaskan?”
Masa Lalu Pematung
Rumor menyatakan bahwa Ratu Evanne terlibat dalam peristiwa yang terjadi ketika seorang pemahat menghadirkan dirinya dan memahat cahaya bulan. Sang penjaga toko penasaran tentang hubungan apakah yang terjadi diantara mereka berdua.
Tingkat Kesulitan: E
Peringatan: Bila anda diketemukan sedang menyelidiki rumor tersebut anda akan bermusuhan dengan Royal Knight

 Tangan terkepal Weed bergetar saking senangnya.
            ‘Ini serial quest.’
            Bahkan jika tingkat kesulitan quest sangat rendah, tingkat hadiah quest bisa melesat naik untuk kasus serial quest. Semakin banyak tahap yang dilewati, maka quest pun menjadi semakin sulit, sehingga banyak serial quest cenderung menjadi lebih sulit bagi Weed untuk menyelesaikannya dengan levelnya saat ini. semua yang bisa Weed lakukan ialah quest yang terbatas dalam ruangan, bertanya dan mengumpulkan info dari orang-orang disekitar.
            “Saya masih belum siap, saya takut saya mungkin tidak mampu memenuhi permintaan anda,” kata Weed.
            “Aku yakin kamu mampu untuk tugas ini. Kehati-hatianmu akan mengantarkanmu pada jalan yang aman,”ucap penjaga toko.
            “Jika anda mengatakan demikian. Maka saya rela mengambilnya,” kata Weed.
Anda Menerima Quest
            “Terima kasih, teman. Seorang penyair/penyanyi (bard) yang mempelajari kisah kuno dan gosip jalanan ialah orang yang harus kamu tanya tentang Ratu Evanne. Berhati-hatilah! Masalah ini sangatlah sensitif, kau seharusnya tidak menyebabkan masalah yang mungkin dapat mencemarkan nama baik keluarga kerajaan.”
            Menahan dorongan untuk segera menyenandungkan sebuah lagu, Weed langsung menuju sebuah bar di seberang jalan.
            “Selamat siang.”
            Membalas salam dari seorang pramusaji, Weed celingukan mencari seorang penyair. Ada beberapa kondisi yang perlu ditemui. Pertama, ia memperhitungkan penyair yang bukan seorang pengguna ketika ia mencari orang yang tepat. Mustahil bila ada pengguna yang pernah mendengar sebuah peristiwa yang terjadi di istana kerajaan setengah abad sebelumnya. Weed akan merasa lebih baik bila mampu menemukan seorang penduduk asli Serabourg, kemungkinan yang berusia tua. Apakah ia bisa menyanyi balada dengan baikatau tidak, seorang penyair tua dapat diandalkan pada saat urusan menggosipkan sesuatu. Weed berhanti di beberapa bar hingga ia menemukan penyair yang sesuai kriterianya. Seorang penyair setengah baya berumur empat puluhan, berpengalaman dengan pesona dan darah mudanya.
            Menepuk kedua tangannya, Weed mendekatinya.
            “Terima kasih atas balada yang indah , Pak. Maaf mengganggu, tapi saya ingin bertanya padamu beberapa hal...Apakah anda tahu tentang apa yang terjadi 50 tahun yang lalu di lingkungan istana Kerajaan Rosenheim?”
            Penyair tersebut mengulurkan tangannya. Weed paham arti tersirat dari gerakan ini. Dia tiba-tiba mengerutkan kening , mulutnya bergetar dengan perasaan berat tak tertanggungkan bahwa ia tidak akan kehilangan se penni pun.
            “Anda memiliki suara yang menawan. Saya menghargai bakat anda, baik dalam menulis kata-kata maupun musik untuk balada tadi. Dan juga, skill anda dalam memainkan instrumen sangat mengesankan.”
            “...”
“Saya yakin anda mematahkan hati banyak gadis Serabourg ketika anda masih muda dulu bersinar di puncak karir anda. Tentu saya tidak ragu bahwa anda masih bisa mencuri hati perempuan. Bagi penyair, petualangan dan asmara adalah segalanya. Saya juga mencintai asmara.”
Tangannya yang terulur tida bergeser.
Si penyair membentak, ”Aku muak dan lelah dengan pujian murahan dari orang sepertimu orang asing. Tunjukkan uangnya atau menyingkir dari hadapanku!”
Sesaat Weed bingung hendak berbuat apa.
Apakah saya harus meninggalkan quest ini di tengah jalan? Setidaknya quest tidak memberiku hukuman jika aku memutuskan untuk berhenti. Tapi ini mungkin akan memberiku hadiah yang bagus nantinya, dan aku akan benci kehilangan kesempatan ini.’
            Tangan Weed masuk ke dalam kantungnya mengeluarkan koin sebelum menyadari kesalahannya.
            ‘Dua perak!’
            Terdapat 2 koin perak di sakunya, semua uang yang instruktor berikan padanya sebagai uang pegangan untuk quest sebelumnya. Si penyair merebut koin perak dari tangan Weed. Ini merupakan kesalahan dasar yang ia lupakan untuk menukarkan uangnya menjadi koin yang lebih kecil sebelumnya.
            ‘Aku tak percaya aku membuat kesalahan yang bodoh!’
            Tubuh Weed bergetar dalam kesedihan dan kesulitan.
            “Huh, ini merupakan rahasia yang tidak boleh kau bocorkan,” bisik Si penyair tersebut. “ Ratu Evanne dan pematung tersebut sudah berada dalam kondisi yang intim semenjak kanak-kanak.”
            “Apa maksudmu dengan kondisi yang intim?” tanya Weed.
            “Kau idiot! Aku tidak tahu lagi kondisi yang intim yang cocok antara pria dan wanita-mereka saling mencintai.”
            “Aku sekarang paham.”
            Weed sekarang menyadari alasannya bahwa mengapa rumor yang telah ia dengar harus tetap menjadi rahasia di lingkungan istana.”
            Mengingat bahwa nama bersih ratu telah disebut-sebut dalam masalah skandal, Royal Knight siap sedia membungkam siapapun dengan cara apapun untuk menjaga kehormatan ratu tetap terjaga. Si penyair melirik sekelilingnya dan menambahkan secara hati-hati, “Mereka dilahirkan di desa yang sama dan tumbuh dengan memikirkan satu sama lainnya. Nama anak itu Zahab. Gadis itu selalu membawa ornamen yang terukir dan diberikan oleh Zahab ketika ratu masih kecil, dengan mimpi kelak dia akan menjadi istrinya suatu saat nanti. Tapi takdir ternyata berkehendak lain! Gadis tersebut terpilih menjadi pelayan istana dan anak laki-laki itu meninggalkannya. Namun mereka telah mengikat sebuah janji.”
            “Janji apa kalau boleh saya tanya?” tanya Weed penasaran.
            “ Zahab berjanji untuk menunjukkan pada gadis itu patung yang terindah di bawah langit.”
            “Aku pikir janji itu tidak terpenuhi. Ratu mestinya memiliki banyak patung besar yang indah dan megah  di sekelilingnya.”
            “Tidak, Zahab menepatinya. Beberapa tahun kemudian, Zahab menghadirkan dirinya sendiri sebagai tamu di istana kerajaan. Dikatakan bahwa saat memandang karyanya, ia sangat tersentuh, dan mengatakan itu adalah makhluk yang terindah di bawah langit.”
            “For Freya sake, lalu patung apa itu? Apa yang dia persembahkan pada Ratu Evanne? Seorang ratu tidak akan mudah menghargai suatu patung biasa.”
            “Betul, silakan kunjungi pelayan ratu yang menyaksikan peristiwa tersebut, dan dengarkan sisa ceritanya. Hanya ini yang bisa aku beritahukan padamu karena aku juga mendengarnya dari orang lain.”
            “Apakah dia masih hidup?”
            “Ya.”
            Sang penyair memberitahukan Weed ke arah mana rumah pelayan ratu tersebut. Weed pun mengunjunginya. Ia telah pensiun sebagai seorang wanita tua, dan saat Weed menyebutkan Ratu Evanne dan Pematung Zahab, ia memberikan sambutan hangat.
            “Yang mulia adalah sosok perempuan yang sangat berbudi luhur dan ramah. Jadi anda ingin mendengar apa yang terjadi saat itu?”
            “Yes. Ma’am.’
            “Engkau telah menemukan orang yang tepat untuk bertanya. Saya secara pribadi melayani yang mulia Ratu Evanne. Dia awalnya membenci Master Zahab saat ia berkunjung ke istana.”
            “Mengapa begitu, kalau saya boleh tahu?”
            “Itu adalah janjinya. Saat mereka masih muda, mereka membuat janji. Sebuah janji yang Master Zahab akan mempersembahkan Yang Mulia dengan patung terindah di bawah langit. Namun ketika dia menampakkan dirinya di istana, dia hanya membawa sebilah pedang, bukan pisau pahat. Di depan semua yang hadir ia terlihat seperti seorang pendekar pedang yang mahir dalam berpedang. Engkau seharusnya menyaksikan sendiri betapa sedihnya Yang Mulia. Tak bisa dijelaskan betapa sedihnya! Yang Mulia sangat percaya pada Master Zahab bahkan bila dunia terbalik, dia akan tetap sama, abadi. Dan spertinya janji diantara mereka suci.”
            “...”
            “Pada hari itu, Kerajaan Brent yang berbatasan dengan Rosenheim, mengirimkan sekelompok Assassin. Mereka menyiratkan ambisi berbahaya untuk menguasai kerajaan kita, dan hanya Freya yang tahu betapa terkejutnya aku ketika Asassin menyerbu dan menyerang Raja dan Ratu di taman.”
            “Mereka bajingan busuk.”
            “Betul pengelana muda, kau bisa mengatakannya demikian. Dua orang Royal Knight terjebak dan tak dapat menahan mereka lebih lama lalu kita yang tersisa terpaksa menghadapi kematian. Pada saat itu, Master Zahab berjalan menuju taman istana. Seperti yang kamu lihat, tepat ditengah pertarungan, Yang Mulia Ratu memperingatkan dan memerintahkannya untuk pergi, namun Master Zahab hanya tersenyum...”
            “Dia tersenyum di tengah-tengah situasi berbahaya seperti itu?”
            “ ...dan dia mengatakan bahwa dia akan menunjukkan padanya patung paling indah yang pernah ia pahat di bawah langit. Yang membuat semuanya terkejut, cahaya bulan hancur berkeping-keping di pedang Master Zahab. Keindahannya benar-benar mengejutkan. Dia menyanyikan lagu sambil mengukir cahaya bulan. Aku tidak bisa mengingat kata demi kata liriknya, namun judulnya ialah ‘Hati Seorang Pemahat’. Sambil mendengarkan  lagu, Yang Mulia menangis. Itu benar-benar patung paling indah yang pernah Yang Mulia lihat. Master Zahab hanya menuliskan namanya pada sebuah papan kasar, tapi aku beritahu padamu bahwa pemandangan yang ia ukirkan pada cahaya bulan benar-benar tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Para Assassin kabur pada pemandangan yang tak tergambarkan, dan Master Zahab menepati janjinya. Beberapa tahun berlalu namun aku masih mencintai memori menyentuh itu.”
            Kemudian sebuah kilas balik misterius ditayangkan di depan mata Weed.
*Suara meraut kayu*
            Seorang anak laki-laki memegang sebuah pisau ukir kecil di tangannya. Saat pisau ukir memotong ke atas dan ke bawah, sepotong kayu berubah menjadi sebuah bentuk. Kelihatannya ia mengukir seorang gadis. Gadis kecil yang imut. Melalui kemampuannya sepotong kayu tersebut terlihat bernyawa. Seorang gadis, mukanya menjadi kemerah-merahan sampai ke telinga sedang memperhatikannya. Tangan anak itu menggerakkan pisau ukir dan terlihat serius. Gadis itu sangat mencintainya apa adanya. Segera setelahnya anak itu menyerahkan patung itu kepada sang gadis. Patung itu terlihat mirip dengan gadis tersebut.
            “Untuk saat ini, aku hanya bisa mengukir sepotong kayu, tapi suatu saat nanti aku akan memberikanmu patung terindah di dunia.”
            “Terima kasih Zahab, aku akan menantikannya.”
            Anak laki-laki dan gadis itu pun saling berjanji dan bergandengan (emang truk 8D) tangan.
           


            Ketika gadis itu tumbuh, kecantikannya semakin mekar. Dia didatangkan atas perintah Sang Raja dan akhirnya menjadi seorang ratu. Namun gadis itu tidak tampak bahagia. Yang Mulia Ratu masih tidak senang saat Zahab datang kembali mengunjungi dirinya. Zahab membawa sebilah pedang bukan pisau ukir. Berjalan sendirian di taman istana, Yang Mulia Ratu mencengkeram tangkai mawar yang berduri. Telapak tangannya berdarah semerah batu rubi.
            “Kenapa kau melupakan janji kita? Janjimu segalanya untukku...”
            Yang Mulia Ratu kecewa atas pengingkaran janji tersebut. Pada malam itu assassin menyerbu istana. Tetangga yang selalu bermusuhan telah mengirimkan pembunuh bayaran. Knight Kerajaan Rosenheim tumbang satu persatu, jatuh putus asa. Raja dan Ratu takut pada kematian yang mengancam dan tak terelakkan. Zahab memegang pedangnya dan cahaya bulan mulai menari.
Quest Sukses!
Masa Lalu Pematung
Janji antara anak laki-laki dan gadis itu telah ditepati. Cahaya bulan kebiru-biruan menyebar menjadi potongan-potongan kecil sebagai gantinya mengalahkan assassin. Pengukir cahaya bulan Zahab- penguasaan pematungnya telah mencapai tingkat master, mempersembahkan patung terindah pada teman sepermainannya.
You Leveled Up!
You Leveled Up!
            Yang mengejutkan, level Weed naik 2 kali hanya karena satu quest. Namun bukan hanya itu saja. Sebuah message window muncul di depan Weed. Yang mengejutkannya lagi, message window tersebut merupakan window perubahan profesi.
Perubahan Profesi!
Anda dapat berganti menjadi profesi rahasia Moonlight Sculptor (Pemahat Cahaya Bulan). Apabila anda menerimanya, anda dapat mempelajari skill ekslusif yang berbeda dari kelas profesi utama yang telah ada.
Apakah anda ingin berubah menjadi Moonlight Sculptor?

            Tak terhitung pengguna yang akan memperbincangkan tentang penemuan profesi rahasia di Royal Road, namun kurang dari seperseribu yang benar-benar mampu menemukannya. Weed menjawab, “Aku menolak.”
Silakan konfirmasi keputusan anda. Anda dapat mengkonversi menjadi profesi rahasia Moonlight Sculptor. Apakah anda ingin ganti?
            “Ditolak.”
            Bagi Weed, terjebak di kolong kloset  dan membuat patung yang tak diharapkan tidaklah pantas. Ia mengakui bila menjadi seorang pemahat bisa saja menjadi profesi yang cukup menarik jika dilatih dengan baik. Namun ia memerlukan profesi yang menguntungkan secara profesional demi kepentingan pribadi. Ketika Weed tersadar Sang pelayan tua sedang memperhatikannya sedari tadi.
            “Itu tadi cerita yang sangat luar biasa, terima kasih nyonya.”
            “Sama-sama. Senang menceritakan padamu kisah mereka seperti ini. Jadi, pengelana muda, aku ingin memberimu hadiah kecil. Maukah engkau menerimanya?”
            Tidak baik rasanya menolak pemberian orang. Weed tidak begitu kejam seperti menolak pemberian apapun yang ditawarkan padanya. Seorang pria harus menerima hadiah dengan rasa hormat.
            “Saya dengan senang hati menerimanya, Bu.”
            Pelayan wanita tua tersebut mengambil sesuatu dari dalam laci. Benda tersebut bentuknya menyerupai sebuah pisau bedah (scalpel) kuno.
            “Pisau ukir ini dulunya milik dari Master Zahab. Dia meninggalkannya untuk Yang Mulia Ratu, dan aku kebetulan menyimpannya sampai sekarang. Dan ini adalah patung kayu yang diukir oleh Master Zahab. Ambillah.” Kata pelayan tua tersebut.
            “Saya akan selalu menghargai hadiah yang manis ini,” kata Weed sambil menerima 2 item darinya.
Item: Pisau Ukir
Item: Warisan Zahab
            Weed telah memikirkan tentang item ini, karena benda-benda tersebut telah ditinggalkan oleh Zahab, seorang master dalam seni ukiran yang jarang ditemui. Patung kayu tersebut bahkan terlihat berkelas ketika dilihat sekilas saja.
            “Tolong simpan baik-baik pisau ukir Master Zahab.”
            “Yes, ma’am.”
            Weed memperkirakan bila pisau ukir ini bisa dijual dengan keuntungan yang besar. “Patung kayu tersebut akan menunjukkanmu tempat dimana Master Zahab tinggal berada. Aku harap penguasaan ukirannya tidak akan musnah selamanya.”
            “Saya harap demikian, Bu.”
            “Bila saja aku bisa memperdengarkan lagu saat itu... Segala tentang penguasaan ukiran tersembunyi di dalam pisau ukir tersebut.”
            “Maaf?”
            “Dalam pisau ukir Master Zahab itu.”
            Saat Weed memperhatikan pisau ukir pada kata-kata pelayan tua tersebut, ia berfirasat jika takdir telah mendekat.
Ikuti Permintaan Terakhir Zahab
Zahab tidak meninggal saat itu. Ia pergi menuju sisi benua yang jauh untuk menguji penguasaan ukirnya. Setelah anda sukses dalam penguasaan ukiran, anda harus menemukan Zahab untuk mempelajari lagu berjudul “A Sculptor’s Heart” darinya. Lalu anda harus kembali kemari dan menyanyikannya pada wanita pelayan tua ini. Zahab terakhir terlihat sedang menuju di kawasan Graypass.
Tingkat kesulitan: A

Syarat Quest:
Harus diselesaikan sebelum wanita pelayan meninggal dunia. Pembatalan tidak diperbolehkan.

Hadiah:
Anda mempelajari Item Identification Skill (Skill mengidentifikasi barang), Repair Skill (Skill Memperbaiki barang), dan Handicraft Skill (Skill kerajinan tangan).
            Suatu serial quest dengan tingkat kesulitan A, menghadiahkan 4 skill. Weed tidak mengerti apakah ia beruntung ataukah tidak. Satu hal yang ia ketahui bahwa sangat sulit untuk mendapatkan skill yang tidak ada hubungannya dengan profesinya sendiri. Skill semacam identification dan repair skills, yang ia dapatkan tanpa berubah menjadi profesi Sculptor, bisa berguna dalam berbagai hal. Namun quest level A masih jauh melampaui kemampuannya dalam waktu yang lama, mungkin beberapa tahun ke depan.
            Level rata-rata pengguna Royal Road sekarang adalah 100 ke atas. Level tertinggi untuk saat ini adalah awal 300-an. Tingkat kesulitan quest yang memerlukan party yang berkekuatan seimbang pada level 300-an untuk diselesaikan diketahui untuk level-B. Ini berarti Weed baru saja menerima quest yang tidak peduli ketika ia mencapai level 400 ia takkan mampu mengatasinnya, apalagi menyelesaikannya. Itu saja pun tidak cukup, kawasan Graypass ialah kawasan paling berbahaya dari yang berbahaya yang ada, dihuni oleh monster-monster paling kuat. Salah satu 10 kawasan paling terlarang di benua. Dimana anda dijamin akan ditebas menjadi potongan kecil ketika kamu melangkah masuk ke dalamnya.
            ‘Sialan!’
Jumlah quest yang bisa disimpan pengguna pada saat yang sama hanya tiga. Sekarang salah satunya telah diambil oleh Ikuti Permintaan Terakhir Zahab, Weed hanya menyisakan 2 tempat kosong untuk quest lainnya.
Namun dalam kasus quest berantai, tidak dapat diprediksikan hadiah apa yang menunggu pengguna pada ahirnya. Quest berantai ini mengenalkan profesi pada tahap kedua. Bahkan setelah ia menolak untuk mengkonvertnya, ia telah diberikan 4 skill praktis. Bayangkan saja hadiah apa yang menunggu pada tahap akhir nantinya. Weed tidak mengatakan tidak pada kesempatan yang baik ini. namun masih tidak diketahui kapan dan bagaimana ini dapat diselesaikan. Dia sudah mengatakan selamat tinggal kepada wanita pelayan tua, dan kembali ke toko ukiran.
“Oh Master Weed, saya menghargai kerja kerasmu demi membawa hasil padaku dengan cepat. Saya sekali lagi yakin bahwa itu ialah keputusan yang tepat untuk mempercayakanmu dengan quest ini,” kata penjaga toko.
Penjaga toko memberi Weed uang untuk permintaannya. Weed menerima 2 koin perak, mengembalikan sebuah koin perak yang dirampok oleh si penyair. Ketika ia kembali ke Aula Pelatihan, ia menerima 1 koin silver lagi bersama dengan kat-kata pujian dari instruktur. Sehingga sejauh ini sudah 5 koin perak yang ia dapatkan. Levelnya juga meningkat 2-3 kali. Ia mendistribusikan bonus stat yang ia terima secara seimbang pada dexterity dan strength.
“Mengapa kamu tidak mengambil quest lainnya?” dia menanyakan pada dirinya sendiri. Weed bergulat dengan godaan yang tiba-tiba, namun ia mengambil pedang kayu lagi. Suatu quest yang tidak diungkap pada publik seperti dirinya tidak mudah ditemui, dan oleh sebabnya Weed mendapatkan hadiah yang banyak untuk levelnya.

====================================END================================== 

2 komentar:

Komentar dengan bahasa yang sopan, please